mencoba untuk curhat seperti orang orang

bahkan curhat pun jadi susah jika harus dipampang di sebuah media seperti ini. Yang bisa dibaca banyak orang, yang bisa dicopy banyak orang (kalau ada yg sudi itu juga). Tapi malam ini, saya berusaha menulis dengan kategori curhat, seperti yang sering orang2 lakukan di blognya, dan sering saya tulis di diary saya yang warna pink-hadiah ulang tahun dari sahabat2 tercinta- .
anyway, aneh juga kalau nulis “saya” di diary. formal bgt ga?
ok, saya tambah bingung. Bahkan untuk menamai diri sendiri di blog ini. Apa “saya” “aku” atau “gue”. Dari kebingungan menamai diri sendiri seperti ini, bisa didefinisikan saya termasuk orang yang bingung ama diri sendiri, ama jati diri sendiri. Yeah. Maybe.
Bahkan ketika usia saya menjelang 16 tahun desember besok.

*ganti ah, sekarang nulisnya gue aja
Oke, bahkan di usia 16 tahun bulan depan, gue masih aja kesulitan memaknai “jati diri” yang kayanya populer bgt sejak gue ABG. sampai sekarang, sampai memasuki usia Dewasa Awal kalo menurut Ericson, tetep aja gue demen menamai diri sendiri dengan kata “gue” bukan “saya”. Btw, tapi kata “gue” ga harus anak muda aja kan yang pake?
huih semakin amburadul ini tulisan
oke, sesi curhat, cukup sampai di sini.

thanks atas berkenaan membacanya -
hugg, love and kiss :*
sarah fadilah gumelar :)